Dugaan soal Hilangnya Balita Yusuf, Orangtua Minta Day Care Dipidana 

Dugaan soal Hilangnya Balita Yusuf, Orangtua Minta Day Care Dipidana 

RIAUMANDIRI.ID, SAMARINDA - Orang tua balita Yusuf Ghazali (4) tak terima pola pengawasan PAUD Jannatul Athfaal, Samarinda, Kaltim. Balita Yusuf ditemukan tewas tanpa kepala setelah dua pekan dilaporkan hilang dari PAUD.

"Saya merasa keberatan karena dari pelayanan dan pengawasan tersebutlah sehingga anak saya hilang," kata ayah balita Yusuf, Bambang saat ditemui di kediamannya, Senin (9/12).

Balita Yusuf dilaporkan hilang dari PAUD, Jl AW Syaharanie sekitar pukul 15.00 Wita, Jumat (22/11). Dua pekan kemudian, Ahad (8/12) mayat balita Yusuf ditemukan tanpa kepala di Jl Pangeran Antasari Gang III, Samarinda. Jarak antara PAUD dengan lokasi penemuan mayat sekitar 4,5 kilometer.


"Dari pemikiran saya, saya tidak bisa memberatkan ke kiri atau ke kanan. Dua kemungkinan, diculik dan tercebur," kata Bambang.

Tapi Bambang meragukan bila putranya terjerembab ke parit di depan PAUD. "Kalau kita memakai logika memang terseret, pada saat itu arus air itu lebih kencang dan dia akan terbawa lurus daripada dia berbelok," sambungnya.

Pun dugaan soal penculikan. Balita Yusuf dilaporkan hilang hanya dalam waktu 5 menit saat guru PAUD meninggalkannya di ruangan.

"Katanya sekejap mata, 5 menit sudah nggak ada. kalau memang tidak ada jelas dia itu bukan diambil di jalan. Dia pasti diambil dari dalam. Kalau berlangsung cepat itu logikanya tidak ada. Penyebab meninggalnya pun diculik atau mati nanti kita serahkan kepada yang berwenang," tutur Bambang.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan atas temuan balita tanpa kepala di parit yang lokasinya 4,5 km dari PAUD tempat penitipan. Polisi menyelidiki dugaan kelalaian.

"Kita proses sesuai dengan prosedur sehingga terlihat ada tidaknya kelalaian, kita lihat dari penyelidikan," ujar AKP Damus.

Polisi menduga balita Yusuf terjerembap ke dalam parit yang jaraknya 20-30 meter dari PAUD. "Bagian tubuh hancur, sudah membusuk," kata AKP Damus.**